Tentang Memulai Sesuatu
Memulai sesuatu memang sulit, tapi ketika sudah
memulainya, nikmat untuk menyelesaikannya tidak bisa dibendung lagi.
Pada kesempatan kali ini, aku ingin berbagi tentang
memulai sesuatu. Kamu pasti pernah memulai sesuatu. Apa pun itu, misal
mengerjakan tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, tugas kuliah, menulis,
menggambar, dan lain sebagainya.
Apa yang kamu rasakan ketika akan memulainya?
Ya, betul. Malas. Berat. Sehingga hasrat ingin menunda
itu tinggi sekali. Namun, apa dengan menunda segalanya menjadi lebih baik?
Tentu tidak.
Baiknya memang jika ada pekerjaan, begitu ingat,
langsung dikerjakan. Selain untuk menghindari lupa, itu juga membiasakan diri
untuk memulai sesuatu secepat mungkin. Kamu jadi akan terbiasa untuk memulai
sesuatu.
Aku teringat saat proses pembuatan buku kumpulan puisi
Abstrave tahun 2021, yang mana buku itu baru terbit tahun 2023. Panjang
bukan, perjalanannya?
Buku itu berisi 202 puisi dengan tema yang berbeda.
Temanya pun bukan aku yang menentukan, tapi teman-teman di komunitas menulis.
Pada awalnya, aku berpikir berat rasanya apalagi kalau fokus ke jumlah puisi yang
bisa dibilang banyak dan ya enggak boleh asal bikin puisi juga. Aku mau puisi
yang banyak, sesuai tema, tapi tetap menyegarkan untuk dibaca. Minimal layak
untuk dibaca. Aku berjuang untuk itu.
Lalu, ya akhirnya aku memulai puisi pertama itu.
Awalnya memang masih semangat, sampai sekian puisi. Waktu itu batas waktunya
kalau tidak salah sampai bulan September. Aku sudah bergerak dari bulan
Februari, karena sebenarnya tema event kali ini itu bebas, jadi kurasa
tidak masalah untuk mencuri start. Ditambah tema sudah diberikan,
apalagi yang aku tunggu? Dalam pikiranku, 202 puisi itu banyak, karena puisi
terbanyak yang pernah kubuat dalam satu buku baru sekitar 81 puisi. Ini jujur
saja menjadi tantangan baru.
Singkat cerita, aku mengerjakannya dan memang sempat
buntu di perjalanan, tapi untungnya aku tidak menyerah di sana. Aku bahkan
memantau berapa banyak puisi yang sudah kubuat dalam sebuah grup whatsapp
khusus, yang hanya ada aku dan satu temanku. Setiap membuat satu puisi, kutulis
total berapa banyak puisi yang sudah dituliskan. Itu berlanjut sampai puisi
terakhir.
Hal yang paling ditunggu setelah kamu memulai sesuatu
adalah menyelesaikan sesuatu tersebut. Sama halnya ketika aku menyelesaikan
naskahku, mungkin sekitar bulan Juli. Jauh sebelum batas waktu yang ditentukan.
Iyalah, nyolong start. Kasarnya kumpulan puisi itu selesai sekitar enam
bulan, dikurangi buntu sekitar sebulan mungkin.
Sepertinya hal pertama yang ingin kulakukan waktu itu
adalah berteriak, merayakannya. Perasaan puas dari memulai dan menyelesaikan
sesuatu, bahkan meraih prestasi yang sebelumnya belum pernah kamu dapatkan. Itu
adalah perasaan terbaik, khususnya bagi penulis dan para pekerja kreatif
lainnya. Ya, meskipun waktu itu, aku masih bingung akan menerbitkan kumpulan
puisi ini di mana.
Beragam proses terlewati dan akhirnya buku itu
menemukan jalannya. Dia terbit tahun 2023. Itu sedikit cerita, dari dahsyatnya
memulai sesuatu.
Proses dari memulai sesuatu itu: perasaan berat;
perasaan ragu; perasaan lelah; perasaan nyaman; sampai perasaan puas karena
menyelesaikan sesuatu.
Untuk itu, kamu yang sekarang sedang mencoba memulai
sesuatu, mulai saja dulu. Lakukan yang terbaik, berikan waktu kalian, serta
tenaga penuh kalian, lalu nikmati prosesnya.
Kamu boleh saja berhenti sebentar, tapi jangan lupa
untuk melanjutkannya kembali. Kelak rasa lelah itu akan menjadi pialamu, piala
yang membanggakan, yang bisa kamu ceritakan pada orang terdekatmu, atau orang
lain sebagai salah satu inspirasi.
Kelak langkahmu akan ditiru oleh mereka yang
terinspirasi olehmu. Mereka menjadi percaya bahwa apa yang mereka mulai pasti akan
selesai dan itu berkat kamu yang membuktikannya.
Sekian tulisan kali ini. Terima kasih, semoga
bermanfaat.
(Tangerang, 17 Januari 2024)
Komentar
Posting Komentar