Bukan Merayakan tapi Memanfaatkan Momen untuk Meremajakan Cinta

Cinta. Bicara tentang cinta pastinya begitu luas makna. Ada cinta untuk pasangan, cinta untuk keluarga, cinta untuk guru, cinta untuk diri sendiri, cinta untuk perusahaan (tapi ini sering disalahgunakan sih), dan cinta-cinta lainnya.

Di bulan yang katanya penuh cinta ini, mungkin kita harus merenungkan kembali bahwa cinta tidak hanya tercipta dan dibangun dalam waktu sebulan apalagi dalam sehari.

Cinta pada pandangan pertama mungkin saja tercipta hanya dalam sekian detik, tapi ketika kita memutuskan untuk menindaklanjuti cinta tersebut ke tahap selanjutnya, seperti berkenalan, menjalani hubungan, bahkan menikah, tidak cukup sehari atau sebulan.

Membangun perasaan sekaligus membangun kepercayaan. Seperti ketika kita mengenal seseorang, kita tidak bisa langsung begitu saja percaya, bukan?

Bukan tidak mungkin memang berkenalan dan menikah dalam waktu yang singkat. Namun, selepas itu, perjalanan mereka masih panjang dan bisa dibilang baru saja dimulai. Cinta itu tidak bisa hanya dirayakan di hari tertentu, di bulan tertentu. Cinta harus dirayakan setiap waktu, selagi sempat, selagi ada waktu.

Pasangan kita bukanlah sebuah hari raya, yang kita bahagia dengannya hanya setahun sekali atau setahun dua kali. Tidak, pasangan kita adalah belahan jiwa, mereka berhak mendapatkan cinta tulus dan semaksimal mungkin setiap saat mereka mau.

Bicara soal cinta, bulan yang katanya penuh cinta ini kebanyakan disalahgunakan oleh mereka yang tidak bisa membedakan cinta dengan nafsu. Mereka banyak mengambil keuntungan dari pasangannya di hari kasih sayang, di bulan Februari ini. Mengambil kesucian pasangan atas nama cinta padahal mereka belum sah menjadi suami istri.

Mirisnya, kadang hanya bermodalkan cokelat, anak kecil seumur jagung sudah mengerti dan bisa melakukan perbuatan haram tersebut.

Bagiku pribadi, hari kasih sayang memang tidak dirayakan. Namun, aku bisa memanfaatkan keuntungan ekonomi berupa diskon cokelat yang jarang-jarang kunikmati bersama pasangan. Jadi, ya ini kesempatan untuk sekadar makan cokelat dan diskonan lainnya. Toh, kami pun sudah menjadi suami istri, aneh rasanya kalau sekadar memberi cokelat saja tidak boleh.

Aku memang tidak merayakan hari kasih sayang, tapi sebagai penulis, tentu saja percintaan menjadi tema penting di bulan Februari ini. Tentu saja aku tetap berusaha memberikan yang terbaik di tulisan-tulisanku dan sebisa mungkin tidak mengajak kepada keburukan, walaupun kadang aku tidak lepas dari keburukan itu sendiri.

Membahas tentang cinta, terlalu sempit rasanya kalau hanya membahas dua insan yang jatuh cinta. Seperti yang kubilang di atas, cinta itu luas. Bulan kasih sayang tidak hanya untuk dua insan yang merasa dunia ini milik mereka berdua.

Seperti misalnya cinta kepada diri sendiri, bahasa kerennya self love. Momen hari kasih sayang bisa menjadi sarana yang bagus untuk jatuh cinta kembali kepada dirimu sendiri. Setelah perjalanan panjang yang mungkin menuntut dirimu harus serba bisa, serba kuat, harus berpura-pura bahagia, dan lain sebagainya. Kali ini, jujurlah pada dirimu sendiri, beri waktu dirimu untuk bicara mengeluarkan pendapatnya, mengutarakan keinginannya.

Sembari menikmati cokelat di sebuah tempat duduk entah di kafe atau pinggir jalan, ditemani minuman kesukaanmu. Tataplah langit-langit, pemandangan, orang lalu-lalang, bahkan momen-momen kecil dari apa yang kamu lihat, seperti kucing kawin misalnya. Bahagialah, santailah, beri waktu untuk dirimu sendiri.

Misalnya lagi cinta kepada keluarga. Mungkin selama setahun ke belakang kamu sibuk sekali, sampai tidak punya waktu untuk keluarga. Maka, sempatkanlah barang sekali untuk makan bersama di luar, atau memberikan hadiah kepada orang tersayang.

Tidak, lagi-lagi bukan dalam rangka merayakan hari kasih sayang, melainkan memanfaatkan momen yang ada untuk meremajakan cinta-cinta yang mulai kering dan lesu. Semoga dengan meremajakan cinta, kasih sayang itu bisa ada sepanjang hari, sepanjang waktu. Jadi, tidak perlu lagi menunggu momen, salah satunya hari kasih sayang.

 

Achmad Aditya Avery

Jakarta, 16 Februari 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas

Berkarya Lebih Lama Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan

Kibor Berusia Sepuluh Tahun