Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas
Sepertinya kita sepakat, negeri ini
butuh literasi, dunia ini selalu butuh literasi. Gempuran konten digital yang
kadang tidak dapat disaring, mengalihkan kita dari kegiatan literasi dan keinginan
untuk mengenal budaya baik budaya di tempat tinggal kita, maupun budaya dari
daerah lain.
Banyak komunitas, perorangan, beragam
bentuk lainnya, menggaungkan untuk meningkatkan literasi dengan beragam cara,
dengan beragam niat, dengan beragam identitas tentunya.
Salah satunya komunitas yang akan aku
bahas saat ini yaitu TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Komunitas Capung Kertas.
Namanya unik, bukan? Tunggu dulu,
Capung Kertas itu singkatan loh. Kepanjangan Capung Kertas itu sendiri adalah membaca,
menampung, bekerja, dan berkreatifitas. Wah, banyak juga ya. Dari kepanjangannya
aja kita bisa tahu kalau komunitas ini fokus ke mana.
Ya, benar, membaca. Komunitas
ini bergerak di dunia literasi dan edukasi serta budaya. Jadi, kurang lebih
Capung Kertas adalah wadah yang menampung masyarakat sekitar untuk membaca,
belajar bersama, bekerja dalam artian bergerak untuk menjaga dan menyebarkan pengaruh
literasi, serta mengasah kreativitas anak-anak dan masyarakat sekitar dengan
beragam kegiatan yang sangat bermanfaat.
Sebelum lanjut lebih dalam.
Mungkin kalian bertanya, siapa orang di balik Komunitas Capung Kertas?
Ini dia, aku perkenalkan, Mas
Agung Laksana Putra. Beliau mendirikan TBM Komunitas Capung Kertas pada tanggal
9 Maret 2024. Waktu awal mendirikan Komunitas Capung Kertas, kami berkenalan lebih
dalam sembari membahas tentang literasi.
Ya, nyatanya beliau begitu
konsisten sampai sekarang mengembangkan Komunitas Capung Kertas. Luar biasa, bahkan
istri beliau seringkali cemburu karena beliau terlalu sibuk dengan kegiatan di
TBM Komunitas Capung Kertas. Beliau yang bilang sendiri loh ya.
Selanjutnya, setiap komunitas pasti
punya latar belakang berdirinya dong. Begitu pula TBM Komunitas Capung Kertas
yang punya latar belakang tidak kalah mulia yaitu seiring derasnya gempuran
teknologi internet yang menyebabkan turunnya minat baca dan minat belajar
sehingga membuat TBM Komunitas Capung Kertas hadir untuk menambah minat baca
dan belajar anak-anak bangsa.
Ya, memang minat baca dan
belajar masyarakat kita cukup kurang, kebanyakan lebih suka dengan video-video
atau gambar yang menghibur. Ya, kita akui di tengah mumetnya kehidupan ini,
kita memang butuh banget hiburan. Namun, minat baca dan belajar sebisa mungkin
harus kita jaga, untuk masa depan tentunya. Belajar itu kapan dan di mana saja,
bukan? Tidak harus melulu di sekolah saja.
Nah, apa saja sih kegiatan di
TBM Komunitas Capung Kertas. Wah, melihat sepak terjang Mas Agung dengan
rekan-rekannya, dan melihat betapa banyaknya yang mengikuti aktivitas di TBM
Komunitas Capung Kertas, pasti banyak sekali kegiatan bermanfaat yang dilakukan
di sana.
Kegiatan di TBM Komunitas
Capung Kertas di antaranya ada Taman Bacaan Masyarakat, ya seperti namanya ya.
Ada juga kegiatan membaca nyaring, nonton film edukatif, melestarikan seni
budaya melalui acara-acara seru dan berhadiah, juga berkolaborasi dengan
berbagai komunitas di dunia literasi.
Ya, bahkan kolaborasi tersebut
bukan hanya dilakukan kepada komunitas khusus literasi saja, tetapi komunitas
lain seperti seni misalnya. Mereka diajak dan dirangkul untuk ikut serta
membangun literasi yang lebih baik dengan cara masing-masing.
Apa fokus TBM Komunitas Capung
Kertas dalam meningkatkan literasi di Indonesia?
Pertanyaan seru ini, Mas Agung
menjelaskan, fokusnya saat ini adalah meningkatkan minat baca dan
memperkenalkan seni budaya. Ya, dua hal tersebut akan menjadi kolaborasi luar
biasa. Membaca dan memperkenalkan seni budaya. Satu sebagai bekal untuk memahami
lebih dalam tentang pengetahuan, satu lagi sebagai bentuk cinta kita terhadap
negeri tercinta ini serta apa yang ada di dalamnya.
Terakhir, apa sih harapan TBM
Komunitas Capung Kertas untuk literasi di Indonesia?
Mas Agung lagi-lagi
menjelaskan, harapan beliau adalah agar dunia literasi berkembang pesat baik dengan
kemajuan teknologi ataupun dengan cara lain seperti memperbanyak perpustakaan
atau kegiatan literasi lainnya, serta adanya dorongan dan support dari
pemerintah maupun pihak lainnya.
Baik, sekian pembahasan tentang
Taman Bacaan Masyarakat Komunitas Capung Kertas. Semoga komunitas ini akan selalu
konsisten dalam menjaga literasi di Indonesia tetap menyenangkan. Akhir kata,
sampai jumpa dan terima kasih.
Achmad Aditya Avery
Tangerang, 15 Februari 2025
Terima kasih banga adit sakses selalu
BalasHapusAamiin terima kasih ~
Hapuscakep. kelak namamu akan terangkat lewat ini
BalasHapusAamiin Kak, terima kasih ~
HapusSemoga lancar dan sukses, semangat berliterasi dan berkarya.
BalasHapusAamiin, terima kasih. Semangat juga. ~
Hapus