Mencintai Diri Sendiri Tidaklah Egois

Mencintai Diri Sendiri Tidaklah Egois

 

Mencintai diri sendiri bukanlah sebuah bentuk keegoisan. Mencintai diri sendiri adalah tanggung jawab kita sebagai hambaNya yang diberi amanah atas apa yang ada dalam tubuh kita, pikiran, jiwa, juga keindahannya.

Kesedihan dan lelah mungkin terlampau cukup untuk dijadikan alasan menciptakan goresan di tangan dan segala bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri, tapi kita bisa memilih untuk tidak melakukannya. Sebagian kita mungkin terjerumus dalam kegelapan itu, aku pernah merasakannya, tapi berpikir untuk tetap hidup memperbesar kemungkinanmu untuk mencintai dirimu sendiri.

Ayo bersihkan tanganmu dari luka, biarkan waktu menghilangkan noda beserta kesedihan, kesepian, semuanya, yang perlu kita lakukan adalah bertahan.

Mencintai diri sendiri tidaklah egois. Semua itu bentuk kepedulian, pertahanan diri, dari apa yang biasa orang sebut kegelapan. Mencintai diri sendiri adalah cahaya, yang kelak mengenalkanmu pada dirimu sesungguhnya. Melihat sudut pandang lain dari dirimu, mengerti lebih dalam tentang dirimu.

Mencintai diri sendiri tidaklah egois. Mencintai diri sendiri memiliki lawan alami yaitu membenci diri sendiri. Membenci diri sendiri ini sesungguhnya yang egois, mementingkan diri sendiri, mementingkan perasaan lega sesaat tanpa berpikir lebih dalam.

Membenci diri sendiri adalah bentuk keegoisan, karena mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa berdiskusi kepada hati, pikiran, logika, juga cinta. Membenci diri sendiri juga tidak melibatkan seseorang yang dicintai atau seseorang yang mencintai kita. Membenci diri sendiri juga tidak melibatkan Tuhan. Apa sebutannya selain egois?

Untuk itu, cintailah dirimu sendiri, dengan mengajak semua pihak baik internal yang ada di tubuhmu, juga pihak eksternal seperti pasangan, keluarga, juga teman. Dengarkan mereka, barangkali ada kebaikan yang mereka katakan atau ketika kamu sudah mulai bisa lebih terbuka, cobalah bercerita kepada Tuhan, meskipun sebenarnya ini akan lebih baik kamu dahulukan dari semuanya. Namun, aku mengerti, terkadang banyak dari mereka yang menyarankan mendekatkan diri pada Tuhan, tanpa mencoba mendengarkan dan memahamimu terlebih dahulu. Seolah menganggap, kalau kita jauh dari Tuhan, kalau kita tidak menganggapNya ada.

Mencintai diri sendiri tidaklah egois, karena Tuhan pun menyuruhmu demikian. Tuhan mencintaimu. Bagaimana bisa kamu membenci dirimu ketika Tuhan mencintaimu?

(Jakarta, 9 Januari 2024)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas

Berkarya Lebih Lama Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan

Kibor Berusia Sepuluh Tahun