Menatap Masa Depan

Menatap Masa Depan


Di waktu itu, aku bertanya akan jadi apa aku di masa depan?

Sekarang aku di sini, masih pun bertanya demikian.

Masa depan tidak dimiliki oleh aku di masa kini

Masa depan tidak akan habis sampai aku mati

 

Di waktu ini, aku bertanya akan jadi apa aku di masa depan?

Sekarang aku mengenang masa lalu, aku masih tidak mendapat apa-apa

Atau aku hanya kufur nikmat, pada dasarnya aku punya semua?

Namun, hawa nafsu mengatakan itu kurang, kurang, kurang!

 

Di waktu kapan, aku bisa merasa puas?

Dari dulu pun, aku bisa merasa puas

Dengan hanya melihat masa depan

Lalu mensyukuri apa yang ada sekarang

 

Di waktu kapan, aku bisa mendapatkan semuanya?

Semua itu apa? Mobil mewah? Pesawat luar angkasa?

Aku mau itu semua, jika memang aku bisa merawatnya

Maksudku jika aku punya mobil, aku tidak boleh tantrum ketika mobilku ditabrak tanpa sengaja

Sampai aku tidak butuh uang mereka untuk menggantinya

Karena aku pasti sudah kaya, untuk mempunyai mobil

Jika itu memang membahayakanku

Biarkan yang berwajib mengurusnya

Aku? Minum kopi di seberang sana.

 

Jika itu mengusik keselamatan keluargaku

Aku yang akan menghajarnya sendiri

Itu bukan tentang mobil lagi, Kawan.

(Jakarta, 28 Maret 2024)

#achmadadityaavery

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas

Berkarya Lebih Lama Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan

Kibor Berusia Sepuluh Tahun