Warung Kopi

Warung Kopi


Tempat yang paling kucari semasa menulis masih menjadi hobi

Tempat yang paling kucari semasa aku masih mencari uang

Di sebuah tempat sialan yang membuatku bagai kesurupan

Warung kopi dekat masjid tepatnya, tempatku berlabuh sementara

Sebelum berjumpa dengan kawan, berbagi ilmu agama

 

Di sana, warung kopi, aku pesan kopi hitam, telur setengah matang di gelas

‘Tak lupa indomie rebus, lengkap dengan kornet jika ada

Saus, sambal jika ada, juga kecap, menjadi pelengkap

Tanpa mereka semuanya hambar, ‘tak ada pedas yang nikmat

 

Di sana, warung kopi, aku tambah kopi hitam

Untuk menulis konsep tulisan berikutnya

Atau pekerjaan rumah dari komunitas menulis, yang memakan waktu

Juga konsentrasi yang sangat penuh

Untuk itu aku butuh sepercik kafein, meskipun malam hari

 

Di sana, warung kopi, aku selesaikan urusanku

Kawan sudah memanggil, waktunya beranjak

Kubayar semuanya, murah rupanya, tapi ketika kau bekerja

Jika kau nganggur, paling hanya secangkir kopi yang kau dapatkan

(Jakarta, 31 Maret 2024)

#achmadadityaavery

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas

Berkarya Lebih Lama Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan

Kibor Berusia Sepuluh Tahun