Contoh Puisi Pendek yang Ada di Buku Anggap Saja Kucing Liar beserta Maknanya
Buku Anggap Saja Kucing Liar sendiri adalah buku penulis pribadi yang terbit di akhir tahun 2017, lalu cetakan kedua di tahun 2018 dengan beberapa tambahan ilustrasi di beberapa bagiannya.
Buku Anggap Saja Kucing Liar adalah
buku antologi puisi tunggal pertama penulis yang membuatnya dikenal sebagai
Penulis Kucing Liar. Sebutan Kucing Liar itu awalnya diberikan oleh editor buku
Anggap Saja Kucing Liar.
Langsung saja, berikut adalah contoh
puisi pendek yang ada di buku Anggap Saja Kucing Liar dan maksud dari
puisi tersebut.
R.I.N.D.U
Rimbunnya bayang senyummu penuh asa
Impian yang lugu, melangkahku ke sana
Nada dari lisan merdu mengalihkan
semua
Deru angin melambai, pesona tak
sedang di tempatnya
Untukmu, rindu menawan manja
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 13 April 2017)
Makna dari puisi R.I.N.D.U ini
adalah tentang seorang yang dilanda rindu. Berbekal impian untuk saling bahagia
membuatnya melangkah menuju kekasihnya. Suara telepon dari kekasihnya yang
membuat rindu semakin menggebu. Seorang yang ingin segera melepas manja yang
selama ini tertahan di tempat yang jauh di mana dia sedang berada.
Puisi berikutnya,
Sudut Pandang
Awan dan langit bermain riang
Irama nan cepat menembus karang
Itulah, karang
Dalam imaji aneh untuk dikenang
Sebuah ledakan besar
Dalam lautan biru luas
Gelembung putih besar
Membuntal bak awan
Menyesakkan penghuni lautan
Achmad Aditya Avery
(Perjalanan Mudik, 25 Juni 2017)
Makna dari puisi di atas adalah
imajinasi penulis yang sedang menggambarkan kalau manusia itu memiliki sudut
pandang yang unik dan berbeda antara satu manusia dengan manusia lainnya. Jadi,
tidak bisa dipaksakan, apa yang kita lihat harus sama seperti apa yang orang
lain lihat.
Apa yang dipandang langit, bisa saja
berhiaskan batu karang dan ikan-ikan. Apa yang dipandang lautan, bisa saja
berhiaskan awan dan burung-burung yang sedang terbang. Ingat, pikiran manusia
itu unik.
Puisi berikutnya,
Nasihat Kecil Pujangga
Kemaruk akan karya
Tak kuasa manusia
Kemelut bakar cipta
Pujangga penuh noda
Nikmat cipta kata
Lenyap tak tersisa
Eksaminasi berujung bangga
Ampun niat hamba
Lurus niat kita
Jadi nasihat sesama
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 16 September 2016)
Makna dari puisi di atas adalah
pengingat penulis pribadi juga para penyair untuk selalu merendahkan hati.
Bangga boleh, tapi jangan berlebihan, dengan karya yang sudah kita ciptakan.
Luruskan niat kita untuk terus memberi manfaat dan nasihat yang baik bagi
sesama. Begitu pun puisi ini semoga menjadi nasihat yang baik bagi sesama.
Puisi berikutnya,
Buku Nikah
Cedayam paras dan sikapmu kurasa
Indah, harap hanya aku yang
menyadarinya
Nalam beterbangan lukis wajahmu di
udara
Tahana tak berdaya dalam peluk jutaan
rasa
Alangkah manis juang saat terbit buku
nikah kita
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 19 September 2016)
Puisi ini memiliki makna yang cukup
romantis, puisi yang penulis rasa paling romantis dan singkat di antara puisi
lainnya, maknanya sederhana sebenarnya tentang seorang yang kasmaran dan hanya
ingin dia yang memiliki wanitanya. Dia berkhayal betapa indahnya ketika nanti
menikah dengan kekasihnya.
Sekian contoh puisi pendek yang ada
di buku Anggap Saja Kucing Liar beserta maknanya, semoga bermanfaat dan
menghibur. Terima kasih, sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar