Dua Monster

Dua Monster

 

Ucapanku adalah bencana, monster yang siap memakan kepalaku

Kesakitan itu membuatku menangis dan keluarlah air mata tidak berguna

Air mata itu menjadi monster yang lebih kecil

Dia seolah menenangkanku

 

Teriakanku penuh angkara, monster yang tercipta menikamku dengan gigi-giginya

Kesakitan itu kembali membuatku menangis

Air mata itu keluar kembali, air mata ‘aku ingin hidup sekali lagi’

Monster kecil itu kembali menghiburku

 

Begitu terus terulang, sampai raut wajahku ‘tak tentu

Monster besar menggigit kepala

Monster kecil mengelusku dengan kepalanya

Antara kesakitan dan ketenangan membuatku rusak

 

Maunya apa? Maunya apa?

Kau ingin aku mati atau hidup, jangan setengah-setengah

Agar aku tahu harus melakukan apa?

Menghajarmu atau membiarkanmu saja

 

Aku ingin hidup bebas, dengan emosi yang wajar

Aku ingin hidup penuh arti, tanpa kegilaan yang berarti

Aku ingin hidup penuh rasa, tanpa kebas emosi

Aku ingin menjadi diriku sendiri, tanpa merasa sendiri.

(Jakarta, 25 Maret 2024)

#achmadadityaavery

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas

Berkarya Lebih Lama Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan

Kibor Berusia Sepuluh Tahun