Kamu Berharga
Kamu Berharga
Kamu berharga. Jangan membuat luka lagi, ya.
Tanpa perlu kamu tutupi baju lengan panjang atau
jaket, luka-luka itu tetap terlihat olehNya. Hatimu, perasaanmu, semua terekam
jelas dalam kasihNya.
Kamu sempurna, tapi dunia ini terkadang tidak melihat
itu. Beberapa manusia mungkin tidak mengerti itu. Dalam pandangan mereka,
mereka punya penilaian pribadi tentang kata sempurna itu sendiri.
Namun, kenapa dari sekian banyak manusia yang bisa
saja menganggapmu berharga, menganggapmu adalah dunia mereka, kamu memilih
pendapat mereka yang tidak menghargaimu?
Jangan membuat luka lagi, ya. Sudah cukup. Luka itu
sakit, aku tahu rasanya apalagi jika terkena air, perih. Cepat berikan obat dan
tutup dengan perban, semoga lekas sembuh. Jika cukup parah, segera ke dokter.
Kamu mungkin berpikir, dunia ini jahat, kenapa hidup
di dunia ini begitu berat?
Berbaringlah sejenak, ada beberapa beban yang mungkin
harus segera kamu lepaskan. Pandangan orang, harapan orang, impian yang terlalu
jauh untuk digapai, atau apa lagi? Katakanlah, jika tidak ada orang untuk
berbagi cerita, masih ada lantai untuk bersujud. Bicaralah sambil bersujud,
menangislah, lepaskan semua yang membuat hidupmu terasa berat.
Kamu berharga, bahkan ketika sekelilingmu tidak
memberimu harga atau memberikanmu harga teramat murah. Tidak perlu diambil
pusing. Penilaian mereka tidak abadi. Teruslah menjadi versi terbaik dari
dirimu. Tanpa perlu menunggu mereka menghargaimu. Bersinarlah, mekarlah.
Jangan membuat luka lagi, ya. Itu sudah cukup membuat
orang yang kamu sayangi terpukul. Itu sudah cukup membuat orang yang kamu
sayangi merasa bersalah. Setelah ini, kamu bisa mencoba mengatakan kepada
mereka, bahwa kamu baik-baik saja dan dalam keadaan yang luar biasa hebat.
Kamu berharga. Pikirkan itu selalu dalam kepala.
Jangan menjatuhkan harga, kamu terlampau mahal untuk menderita. Kamu terlampau
mahal untuk terluka karena ucapan juga perlakuan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
Jangan membuat luka lagi, ya. Semoga kelak ketika kita
saling menyapa atau bahkan bertemu, kulitmu sudah bersih dan indah. Lukamu
sudah tidak lagi terlihat barang segaris pun. Wajahmu segar dengan senyum
menawan.
Kelak, kamu yang akan mengatakan semua ini kepada
orang lain yang membutuhkan. Kelak, kamu yang akan membantu mereka sembuh.
Kelak, kamu yang akan membuat mereka bertahan untuk sekadar hidup. Itu akan
lebih mengena, karena kamu telah melalui semuanya.
Kamu berharga. Jangan membuat luka lagi, ya. Katamu,
yang sudah pulih lagi memulihkan.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Terima kasih.
(Jakarta, 10 Januari 2024)
Komentar
Posting Komentar