Senin, 04 September 2017

Catatan Pemimpi Tanpa Peri - Tentang Sebuah Nama

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Mari biasakan memulai sesuatu dengan salam mulai saat ini. Aku ingin memberitahukan sesuatu yang tidak begitu penting, yaitu baru saja aku merombak kembali seluruh nama media sosial, dari dityavery menjadi adityaavery, tidak penting bukan?

Alasannya sederhana, ini sudah mengganggu pikiranku lebih dari seminggu atau dua minggu mungkin lamanya. Maaf, lupa.

Tidak hanya itu, alasan utamanya adalah, aku ingin menggunakan nama indah yang diberikan Papa, selain di batu nisanku kelak, aku ingin menyematkannya di buku-buku yang kutuliskan (insya Allah). Nama pemberian Papa, Achmad Aditya Avery, ingin sekali kugunakan seutuhnya tanpa dipotong sana sini, meskipun alasan memberi nama 'Avery' adalah sebuah kekeliruan kecil, ucap Papa. Beliau mengira Avery adalah nama kearab-araban, tapi ternyata nama kebarat-baratan, tidak masalah juga menurutku.

Aku sempat mempertimbangkan pun sempat juga bersikeras mengenakan nama tersebut. Pertama Dityavery adalah pemberian sederhana seorang teman, pun Helmi (salah satu sahabat terbaik) ini menyarankan untuk tetap mempertahankan nama ini, tapi tetap saja ada yang mengganjal di pikiran ini. Seperti bocah sekali pengepul kata satu ini (tunjuk diri sendiri), untuk itulah permintaan maaf teramat besar dariku untuk kalian, dan juga permintaan maaf untuk diriku sendiri, yang telah labil dalam membuat keputusan sederhana ini.

Baiklah sekaligus mungkin kubahas arti dari nama-nama yang diberikan, sejujurnya aku pun tidak tahu arti yang pasti. Namun, beberapa situs dan referensi berikut mungkin membantu.

Achmad, memiliki arti sama seperti nama Ahmad, yang berarti terpuji, diharapkan orang yang diberi nama ini akan memilki perilaku yang terpuji. (Sumber: http://kbbi.hostnic.id/arti-nama/b.php?mod=view&achmad-Islami%20Muslim-Laki-laki&id=55.html). Alhamdulillah, doa yang terbaik di potongan nama yang pertama, Achmad, yang juga membuatku harus diabsen paling pertama, mengumpulkan tugas paling pertama, dan pulang paling pertama di waktu SD dulu ketika masih mengenakan sistem absen.

Berikutnya, Aditya.
Banyak sekali artinya, aku mengambil salah satunya yaitu nama laki laki sansekerta yang berarti orang yang pandai dan bijaksana (http://kbbi.hostnic.id/arti-nama/b.php?mod=view&Aditya-Sansekerta-Laki-laki&id=71.html). Potongan nama yang kedua pun alhamdulillah, doa yang baik, insya Allah.

Selanjutnya yang terakhir, Avery.
Nah, nama ketiga ini diambil dari bahasa Amerika Inggris, definisinya pemimpin para peri (http://kbbi.hostnic.id/arti-nama/b.php?mod=view&Avery-Amerika%20Inggris-Laki-laki&id=10100.html), agak sedikit melenceng sebenarnya, dan aku pun tidak paham bagaimana menyambungkannya ke dunia nyata. Bisa dibilang arti dari potongan nama yang ketiga ini memiliki genre fantasy, yang melibatkan para peri dan negerinya. Dan lagi, nama ini bersifat unisex, bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan, tapi sepertinya banyak digunakan oleh perempuan. Namun, anggap saja nama itu adalah doa, pemimpin, ya pemimpin insya Allah. Setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin dari dirinya sendiri, lalu keluarga, kota, pun bangsanya.

Baiklah sekian topik yang tidak jelas ini, anggap saja pengenalan sekilas dari labels terbaru yang insya Allah akan menghiasi blog ini, aku memberi labels tersebut, Catatan Pemimpi Tanpa Peri.

Filosofinya sederhana, pertama aku manusia, bukan peri. Mungkin nanti dunia peri itu ditemukan, aku pun akan tetap menganggap diri manusia, karena dilahirkan sebagai manusia. Bicara apa aku ini. Kedua, aku adalah pemimpi amatir yang tidak tahu medan. Makanya aku bermimpi, mimpi, dan mimpi, untuk mengejar sedikit demi sedikit harapan serta doa yang tersemat dalam ketiga potongan nama pemberian Papa.

Pada akhirnya, aku ucapkan terima kasih, semoga labels ini bisa bermanfaat untuk kita semua, terkhusus para pembaca. Insya Allah, seperti namanya, Catatan, yang akan berisi tentang keseharian kehidupan dari seorang bernama Achmad Aditya Avery ini, tentang perasaan pun pikiran yang sangat tidak pentingnya. Namun, jika kau dapatkan hikmah di dalamnya, ambilah. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat,

Achmad Aditya Avery

Tidak ada komentar:

Posting Komentar