Kamu Boleh Jatuh, tapi Jangan Lupa untuk Berdiri

Kamu Boleh Jatuh, tapi Jangan Lupa untuk Berdiri


Kamu boleh jatuh, tapi jangan lupa untuk berdiri, bahkan menarilah. Menari layaknya ratu, anggun dan mahal. Jadikan lukamu berharga, batu mulia langka yang hanya kamu yang punya.

Setiap manusia pasti pernah jatuh. Hanya orang yang tidak pernah bergerak yang tidak akan terjatuh. Itu berarti apa? Ya, hanya orang mati yang tidak akan terjatuh, kecuali ke dalam tanah untuk terakhir kalinya.

Jatuh itu memang menyebalkan, minimal kotor atau bahkan mengalami luka-luka. Namun, pengalaman dari jatuh itu cukup bernilai. Misalnya saja, pengalaman jatuh dari sepeda, itu akan membuatmu belajar untuk lebih mahir lagi mengendarai sepeda.

Contoh lain, ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Kita sering kali merasa jatuh, seolah dunia tidak sejalan dengan kita. Seolah Tuhan membenci kita. Tanpa bisa melihat lebih bijak, kebaikan yang tersembunyi di balik setiap kejadian yang mengecewakan.

Kamu boleh banget buat jatuh, sebanyak mungkin jika bisa. Untuk apa? Supaya semakin mahir kamu menjalani kehidupan. Semakin tahan banting. Namun, ya jangan karena ini, kamu sengaja menjatuhkan diri dari sepeda atau bahkan motor. Bahaya.

Jatuh juga harus disertai pelajaran. Bukan main jatuh saja. Dengan pelajaran tersebut, kamu dapat bangkit dengan segera. Minimal, kamu tahu apa yang akan kamu lakukan berikutnya. Kamu punya gambaran tentang yang akan kamu usahakan berikutnya.

Kamu boleh jatuh, tapi jangan lupa untuk berdiri menjelajahi mimpi untuk kesekian kali. Tidak menyerah pada prinsip. Tidak mau mengalah pada komitmen yang sudah dibuat.

Aku mungkin tidak bisa dijadikan contoh yang baik. Namun, aku pun pernah jatuh berkali-kali. Aku pun sering berpikir apa jalan yang aku ambil ini benar? Apa jalan yang aku ambil ini memberikan manfaat untukku juga orang lain? Atau aku hanya buang-buang waktu untuk kembali menulis berulang kali?

Aku tahu itu tidak mudah, tapi itulah langkah yang diambil berlian. Aku tetap percaya pada kalimat penyemangat yang ada di novelku.

Jatuh, bangkit lagi, jatuh, bangkit lagi, sampai orang lain muak melihatku. Itu hanya sepercik kisahku.

Kamu boleh jatuh, tapi jangan lupa untuk berdiri. Biarkan orang lain memanggilmu bodoh, selama kamu percaya pada langkahmu, selama itu tidak merugikan orang lain, berjalanlah, percayalah. Kamu pasti bisa melaluinya. Kamu pasti bisa membuat jejak yang indah. Langkahmu pasti subur ditumbuhi bunga yang berwarna-warni.

Aku mencoba percaya padamu, sebagaimana aku percaya pada diriku sendiri.

Semoga bermanfaat.

(Jakarta, 11 Januari 2024)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Literasi untuk Perkembangan Anak bersama TBM Capung Kertas

Berkarya Lebih Lama Bukan Berarti Tidak Pernah Membuat Kesalahan

Kibor Berusia Sepuluh Tahun