[PUISI]
Aku Bersama Klasiknya Mencintaimu
Aku ingin tertawa
Juga menangis di waktu
yang sama
Waktu ketika aku
mengenal senja
Mengenal hujan, yang
biasa dianggap peluntur air mata
Aku tak paham mengapa
rasa ini begitu sederhana
Menuliskan apa yang
kumau, seisi kepala
yang berisikan dirimu
saja
Bersama lantunan-lantunan
yang melalaikan asa
Aku penulis seenaknya
Yang berharap dengan
segumpal cinta
Menulis puisi buruk
rupa
Dapat menikah denganmu
lalu bahagia
Bagaimana nian sebuah
teladan
Aku telah kalah oleh
rasa tanpa bendungan
Rontok sudah roda rem
untuk hindarkan
Perasaan
Salahkah jika aku
ucapkan
Setiap hari, minggu,
bulan
Tentang kalimat singkat
pengharapan
Merajam mesra rahasia
masa depan
Dimulai dari, aku
Yang dengan polosnya,
mencintaimu
Dan dalam kelam malam,
maukah kamu
Dengan utuh, menikah
denganku?
Achmad
Aditya Avery
(Tangerang,
23 Januari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar