Rabu, 12 Juni 2019

[PUISI] Kulkas Pinggir Jalan


[PUISI] Kulkas Pinggir Jalan

Kau tahu rasanya melihat itu
Seorang bocah pengangkut karung besar duduk menunggu
Entah apa isi karung tersebut, botol, sampah, mungkin bekas dirimu
Kau yang membawa buku kuliah sudah mengeluh begitu

Tentang sebuah tulisan di pintu kaca minimarket pinggir jalan
Yang melarang pengunjung memberi kepada bocah duduk dekat pintu depan
Aku paham, zaman sekarang banyak para sialan menyalahgunakan perhatian
Namun apakah pantas membuat pedih mereka, yang benar-benar membutuhkan

Aku tak biasa menyalahkan, kuyakin semua sudah berjuang sebisanya
Memberantas kemiskinan, kesenjangan, apapun namanya
Juga aku pun mengerti, takut kebiasaan jika terlalu sering diberi
Bagaimana bicara kesejahteraan? Jauh sekali

Aku pernah mendengar sebuah cara indah lagi menghargai
Dibanding kita saling menyalahi apalagi menghakimi
Bagaimana jika membuat kulkas pinggir jalan berisi makanan
Setiap orang bisa berbagi tanpa bicara siapa yang membutuhkan

Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 27 September 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar