Episode 2 – Ruang Imaji (Lagi)
Shaneila, dia
tersenyum, bicara
“Maukah kau
kembali ke sana, sekadar berkencan?”
Tanyaku, “Di
mana?”
Dia menjawab,
“Tempat kau menghibur wanita yang kau sebut, Lautan.”
Aku mengangguk,
setuju setengah enggan
Sekejap dinding
memutih, Shaneila mengulurkan tangan
Kita pergi ke
salah satu sisi, jumpai hutan
Sebuah boneka
beruang kembali datang, menyapa bak kawan
“Apa kabar? Kau
jadi penyuka sepi sekarang?”
“Dan lihat, siapa
gadis yang kau bawa hari ini, dasar kadal menyebalkan!”
“Aku, Shaneila,
yang membawanya, Tuan Beruang.”
“Kau dengar
sendiri kan?”
Dunia imaji, kini
begitu sepi
Semenjak dia
pergi dan selesaikan skripsi
Buaya bergigi
bantal itu tak lagi mendatangi
Katak pun tiada
lagi bermain drama, apalagi bernyanyi
“Bagaimana kau
bisa kembali ke sini?”
Masih dengan
puisi
“Sudah berapa
lama kau bertemu gadis itu, Wahai ‘Seruput Sepi’?”
Baru kemarin,
lalu dia datang lagi hari ini
“Shaneila ya,
sebenarnya dia sudah lama di hidupmu bukan?
Sekolah Menengah
Atas, kau sudah memberikannya nama
Kau ini terkena
candu dari kesepian?”
Sepertinya
Shaneila
memanggil, kami tidak berkencan
“Selamat
menikmati perjalanan!”
Achmad Aditya Avery
Ruang Imaji, 24 Juni 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar