Menulisiku Sepi
Hal yang kubenci
dari menulis
Adalah ketika
beranjak membeli cemilan
Kata-kata datang
dengan bengis
Begitu kembali
pada layar, semua melayang menjadi angan
Kita saling
membawa pesan
Menyajikan cerita
dari tangkai demi tangkai kata
Aku merangkainya,
meski kadang kau abaikan
Ia tiada pernah
semenarik tarif pajak UMKM yang turun setengah persennya
Begitu cepat
sampai waktu liburku yang panjang
Lenyap seketika
tanpa lenyapkan asam lambung nan ganas
Sampai muak sepi
tiada habis kubuang
Tertidur pulas
dengan mata terbuka, ampas
Dari kau yang
terkenang
Untuk aku yang
terkekang kenang
Tulisan ini
datang dari olahan sekumpulan sepi yang terbuang
Belum juga buatku
kenyang, apalagi tenang
Achmad Aditya Avery
D’makan Sutra, 2 Juli 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar