Selasa, 20 Juli 2021

Melihat Jemari Berdansa

 

Melihat Jemari Berdansa

 

Kurasa apa yang dipikul jemariku

Tak hanya tentang menahan pena dan buku

Lebih dari itu

Dia menopang mimpi dan ambisiku

 

Lihat apa yang dilakukannya

Mereka tetap berdansa

Aku tidak berani bilang mereka bahagia

Hanya karena belum pernah kudengar keluh kesahnya

 

Jemari, seolah kau merapal setiap yang tertuliskan

Menasihatiku jika satu dua kata dapat menghancurkan peradaban

Menyuruhku untuk menghapuskan

Setiap kepingan kata yang dapat menyulut pertikaian

 

Melihat jemari berdansa

Di lantai kertas atau keyboard komputer, sama saja

Mencoba mensyukuri nikmat yang ada

Coba pikir, bagaimana jika jemari tiada?


Achmad Aditya Avery

Kamar di Malam Terakhir Taraweh, 13 Juni 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar